Aku bukan pecinta sinetron namun
beberapa minggu terakhir aku mengikuti alur cerita salah satu sinetron RCTI
yang dibintangi oleh Mikha Tambayong dan juga
El, putra kedua dari musisi terkenal Ahmad Dhani berjudul SITI
BLING-BLING . Katanya sih sinetron ini terinspirasi dari serial HANNAH MONTANA
. Pasti tahu dong serial yang dibintangi Miley Cyrus dan ditayangkan Disney
Channel, pernah difilmkan juga tuh. Lagu “The Climb” Salah satu Soundtrack film
tersebut dinyanyikan oleh sang pemeran utama, gini nih liriknya :
It’s the climb yeah..yeah.. Keep on movin’ Keep climbin’ ,Keep the
faith baby
It’s all about, it’s all about The Climb..
Keep the faith, keep your faith , whoa..
Okey
back to SITI BLING-BLING ! Ga’ jauh beda dengan HANNAH MONTANA ,
sinetron ini bercerita tentang penyanyi top yang menjalani kehidupan ganda
sebagai Siti dan Bling-Bling .
Bling-Bling yang terbiasa dengan kehidupan glamor terpaksa
menyembunyikan identitas dan menyamar sebagai gadis sederhana yang cenderung culun
bernama Siti demi keselamatan dan kelanjutan karirnya karena ga’ satu dua kali
ada yang berusaha mencelakakan Bling-Bling. Sampai akhirnya Bling-Bling pun
menikmati penyamarannya sebagai Siti. Tak lain karena Doni, si cowok cool yang
Bling-Bling cintai lebih perhatian dan menyukai sosok Siti dibandingkan
Bling-Bling.
Aku terkadang
bertanya, bagaimana akhir cerita ini nantinya? Sampai kapan Bling-Bling sanggup
menjalani peran yang bertolak belakang seperti itu? Aku bisa lihat betapa ribet
Bling-bling ketika harus berganti peran disaat terdesak.
Trus
apa hubungannya dengan aku ?
Tanpa
bermaksud menyamai cerita ini tapi aku pernah mengalami hal yang sama, berperan
ganda (anggap saja sebagai Acil dan Zee) lalu menemukan cinta walau pada
akhirnya si pujaan hati lebih menyukai sosok ‘Maya’ aku daripada aku yang Nyata.
Hmm..apa mungkin selain terinspirasi dari Hannah Montana , sinetron ini juga
terinspirasi dari kisah hidup aku? Hehe..sesekali ke-geer-an boleh dong ya. Aku
berperan ganda bukan karena aku seorang Bintang terkenal yang terancam
keselamatannya (nah disini bedanya dari sinetron).
Cerita
bermula ketika aku berlagak jadi Detektif karbitan untuk menyelidiki sebuah
akun social media yang memicu kontroversi , halaaaah lebay amat yak ! Sebut
saja akun CILUKBA. Sebenarnya tidak ada yang aneh dari akun tersebut, hanya
saja terkadang ada posting yang membuat aku gerah sendiri.
“Biasa
ajalah cil, kalau kamu ga’ suka ga’ usah dilihat. Beres kan?”Komentar seorang
teman sebut saja Dudung ketika aku menceritakan kekesalanku. “Tapi mba’ sist,
aku penasaran aja siapa pemiliknya. Kelihatannya sih jago debat dan cerdas
walaupun terkadang statusnya sangat mengganggu”Jelasku.
“Trus
kalau sudah tahu siapa pemiliknya mau kamu apakan? Ajak kenalan lalu debat
untuk membuktikan siapa yang lebih cerdas, Lagian ngapain sih kepo-in akun ga’
jelas gitu? Hak dia juga kali cil mau berpendapat seperti itu” si Dudung yang
super cuek berpendapat sesuka hatinya saja.
“Lihat
deh statusnya dung,menyebalkan tingkat akut lho. Kamu ga’ tersinggung ya dung?
Aku tahu itu hak dia tapi kita ga’ boleh lupa kalau hak kita itu dibatasi hak
orang lain”Ujarku berusaha membuka pemahaman Dudung.
“Iya
juga sih, ya udah terserah kamu aja cil ntar kalau udah tahu siapa pemiliknya
kasih tahu aku juga ya”Kata Dudung Polos, segera aku melemparnya dengan bantal
smile yang ada ditanganku. Pengen tahu juga ternyata :p
Singkat
cerita aku membuat akun baru dan kirim pesan ke akun tersebut, berminggu-minggu
ga’ ada tanggapan sama sekali. Mungkin pemilik akun masa bodo kali ya sama
pendapatku. Sampai akhirnya aku menemukan akun lain yang memasang profil
picture sama persis dengan akun yang aku selidiki. Aku coba add, eh di confirm.
Berbeda dengan akun
CILUKBA yang penuh dengan posting yang memicu perdebatan , akun TRALALA (sebut
saja demikian karena kurang cerdas rasanya menyebutkan nama akun tersebut)
adalah akun biasa dan cenderung ‘normal’ . Pemilik akun itu ternyata asyik
diajak ngobrol ya , kami mulai berbagi dari kehidupan sehari-hari bahkan
asmara. Dan disinilah aku terjebak dalam labirin yang aku ciptakan sendiri. Aku
ditampar oleh kenyataan karena pemilik akun CILUKBA dan TRALALA adalah orang
yang sama dan lebih parah lagi kami pernah dipertemukan disuatu acara yang sama
hanya saja kami tak sempat bertegur sapa.
Hari demi hari berlalu
komunikasi diantara kami semakin intens
saja, aku berusaha untuk tak main hati. Aku sadar saat itu aku sedang bermain
drama dan menjelma menjadi orang lain dengan identitas serba fiktif. Banyak
kejutan yang aku terima sepanjang aku melewati hari bersama sosok Vino, sang
pemilik akun itu. Vino sedang Galau
karena hubungan yang dia jalani kandas ditengah jalan, aku mencoba menghibur
serta membuatnya perlahan lupa dengan kisah pahitnya. Lama kelamaan ada rasa
berbeda dihatiku, aku merasa nyaman dengannya.
“Dung, ini gawat !”Teriakku
histeris memecah keheningan malam ketika Dudung berkunjung ke rumahku. “Apa sih
cil, heboh deh !”Dudung terkejut melihat ekspresiku yang menurutnya ‘lebay’ .
Segera aku menarik Dudung untuk duduk mendengarkan ceritaku “Oii cil, aku tamu
lho. Bikin minum dulu kek sebelum dengar curhat kamu”Protes Dudung “Ah ntar aja
Dung, Kamu kan punya stok air di tembolok”Ujarku sekenanya. “Dung, aku sudah
tahu siapa pemilik akun CILUKBA”Kataku serius.
“Lah terus sudah kamu
ajak kenalan atau ketemuan?”Tanya Dudung, “Duduuuung”teriakku kesal
ditelinganya biar gendang telinga si Dudung hancur berkeping-keping, dengan
cepat Dudung menutup telinganya “Mampus ni anak ! Badan Doang kecil tapi suara
kencang amat ye”gerutu Dudung “Emang siapa pemiliknya?”Tanya dudung kemudian.
Aku pun mulai
bercerita tentang rasa KEPO yang akhirnya menuntaskan rasa penasaranku. Aku
juga mengatakan pada dudung jika saat ini aku masih menjalin komunikasi dengan
pria itu melalui telepon.
“Cil, Vino (nama samaran) yang
pernah bantuin acara kita ? Yang super duper ganteng itu kan?”Tanya Dudung
dengan wajah kepo tingkat emergency, aku mengangguk. “Sumpah ya, dunia ini
sempit amat”Komentar Dudung lagi.
Lama kami saling
terdiam sampai akhirnya Dudung berkata “Akhiri saja cil. Bisa parah kalau kamu
terus-terusan bermain drama seperti ini. Suatu hari dia tak puas hanya dengan
komunikasi lewat telepon saja, pasti akan ada masa dimana dia ingin bertemu
kamu. Aku takut kalau diantara kalian ada rasa lebih, kamu ngerti kan?”
Ya, Dudung benar.
Sampai kapan aku harus memainkan peran ini ? Tapi apa bisa aku meninggalkan
Vino sementara saat ini aku mulai merasa nyaman dengannya? Entahlah ! Seperti
Siti yang tak bisa jujur pada Doni bahwa dia adalah Bling-bling , seperti itu
juga aku tak bisa jujur pada Vino bahwa Acil dan Zee adalah orang yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar