Senin, 27 Oktober 2014

Nyata-Maya Cerita Kita : Peran Ganda


                Aku bukan pecinta sinetron namun beberapa minggu terakhir aku mengikuti alur cerita salah satu sinetron RCTI yang dibintangi oleh Mikha Tambayong dan juga  El, putra kedua dari musisi terkenal Ahmad Dhani berjudul SITI BLING-BLING . Katanya sih sinetron ini terinspirasi dari serial HANNAH MONTANA . Pasti tahu dong serial yang dibintangi Miley Cyrus dan ditayangkan Disney Channel, pernah difilmkan juga tuh. Lagu “The Climb” Salah satu Soundtrack film tersebut dinyanyikan oleh sang pemeran utama, gini nih liriknya :
It’s the climb yeah..yeah.. Keep on movin’ Keep climbin’ ,Keep the faith baby
It’s all about, it’s all about The Climb..
Keep the faith, keep your faith , whoa..

Okey  back to SITI BLING-BLING ! Ga’ jauh beda dengan HANNAH MONTANA , sinetron ini bercerita tentang penyanyi top yang menjalani kehidupan ganda sebagai Siti dan Bling-Bling .  Bling-Bling yang terbiasa dengan kehidupan glamor terpaksa menyembunyikan identitas dan menyamar sebagai gadis sederhana yang cenderung culun bernama Siti demi keselamatan dan kelanjutan karirnya karena ga’ satu dua kali ada yang berusaha mencelakakan Bling-Bling. Sampai akhirnya Bling-Bling pun menikmati penyamarannya sebagai Siti. Tak lain karena Doni, si cowok cool yang Bling-Bling cintai lebih perhatian dan menyukai sosok Siti dibandingkan Bling-Bling.
Aku terkadang bertanya, bagaimana akhir cerita ini nantinya? Sampai kapan Bling-Bling sanggup menjalani peran yang bertolak belakang seperti itu? Aku bisa lihat betapa ribet Bling-bling ketika harus berganti peran disaat terdesak.
Trus apa hubungannya dengan aku ?
Tanpa bermaksud menyamai cerita ini tapi aku pernah mengalami hal yang sama, berperan ganda (anggap saja sebagai Acil dan Zee) lalu menemukan cinta walau pada akhirnya si pujaan hati lebih menyukai sosok ‘Maya’ aku daripada aku yang Nyata. Hmm..apa mungkin selain terinspirasi dari Hannah Montana , sinetron ini juga terinspirasi dari kisah hidup aku? Hehe..sesekali ke-geer-an boleh dong ya. Aku berperan ganda bukan karena aku seorang Bintang terkenal yang terancam keselamatannya (nah disini bedanya dari sinetron).
Cerita bermula ketika aku berlagak jadi Detektif karbitan untuk menyelidiki sebuah akun social media yang memicu kontroversi , halaaaah lebay amat yak ! Sebut saja akun CILUKBA. Sebenarnya tidak ada yang aneh dari akun tersebut, hanya saja terkadang ada posting yang membuat aku gerah sendiri.
“Biasa ajalah cil, kalau kamu ga’ suka ga’ usah dilihat. Beres kan?”Komentar seorang teman sebut saja Dudung ketika aku menceritakan kekesalanku. “Tapi mba’ sist, aku penasaran aja siapa pemiliknya. Kelihatannya sih jago debat dan cerdas walaupun terkadang statusnya sangat mengganggu”Jelasku.
“Trus kalau sudah tahu siapa pemiliknya mau kamu apakan? Ajak kenalan lalu debat untuk membuktikan siapa yang lebih cerdas, Lagian ngapain sih kepo-in akun ga’ jelas gitu? Hak dia juga kali cil mau berpendapat seperti itu” si Dudung yang super cuek berpendapat sesuka hatinya saja.
“Lihat deh statusnya dung,menyebalkan tingkat akut lho. Kamu ga’ tersinggung ya dung? Aku tahu itu hak dia tapi kita ga’ boleh lupa kalau hak kita itu dibatasi hak orang lain”Ujarku berusaha membuka pemahaman Dudung.
“Iya juga sih, ya udah terserah kamu aja cil ntar kalau udah tahu siapa pemiliknya kasih tahu aku juga ya”Kata Dudung Polos, segera aku melemparnya dengan bantal smile yang ada ditanganku. Pengen tahu juga ternyata :p
Singkat cerita aku membuat akun baru dan kirim pesan ke akun tersebut, berminggu-minggu ga’ ada tanggapan sama sekali. Mungkin pemilik akun masa bodo kali ya sama pendapatku. Sampai akhirnya aku menemukan akun lain yang memasang profil picture sama persis dengan akun yang aku selidiki. Aku coba add, eh di confirm.
Berbeda dengan akun CILUKBA yang penuh dengan posting yang memicu perdebatan , akun TRALALA (sebut saja demikian karena kurang cerdas rasanya menyebutkan nama akun tersebut) adalah akun biasa dan cenderung ‘normal’ . Pemilik akun itu ternyata asyik diajak ngobrol ya , kami mulai berbagi dari kehidupan sehari-hari bahkan asmara. Dan disinilah aku terjebak dalam labirin yang aku ciptakan sendiri. Aku ditampar oleh kenyataan karena pemilik akun CILUKBA dan TRALALA adalah orang yang sama dan lebih parah lagi kami pernah dipertemukan disuatu acara yang sama hanya saja kami tak sempat bertegur sapa.
                Hari demi hari berlalu komunikasi diantara kami semakin  intens saja, aku berusaha untuk tak main hati. Aku sadar saat itu aku sedang bermain drama dan menjelma menjadi orang lain dengan identitas serba fiktif. Banyak kejutan yang aku terima sepanjang aku melewati hari bersama sosok Vino, sang pemilik akun itu.  Vino sedang Galau karena hubungan yang dia jalani kandas ditengah jalan, aku mencoba menghibur serta membuatnya perlahan lupa dengan kisah pahitnya. Lama kelamaan ada rasa berbeda dihatiku, aku merasa nyaman dengannya.
                “Dung, ini gawat !”Teriakku histeris memecah keheningan malam ketika Dudung berkunjung ke rumahku. “Apa sih cil, heboh deh !”Dudung terkejut melihat ekspresiku yang menurutnya ‘lebay’ . Segera aku menarik Dudung untuk duduk mendengarkan ceritaku “Oii cil, aku tamu lho. Bikin minum dulu kek sebelum dengar curhat kamu”Protes Dudung “Ah ntar aja Dung, Kamu kan punya stok air di tembolok”Ujarku sekenanya. “Dung, aku sudah tahu siapa pemilik akun CILUKBA”Kataku serius.
“Lah terus sudah kamu ajak kenalan atau ketemuan?”Tanya Dudung, “Duduuuung”teriakku kesal ditelinganya biar gendang telinga si Dudung hancur berkeping-keping, dengan cepat Dudung menutup telinganya “Mampus ni anak ! Badan Doang kecil tapi suara kencang amat ye”gerutu Dudung “Emang siapa pemiliknya?”Tanya dudung kemudian.
Aku pun mulai bercerita tentang rasa KEPO yang akhirnya menuntaskan rasa penasaranku. Aku juga mengatakan pada dudung jika saat ini aku masih menjalin komunikasi dengan pria itu melalui telepon.
                “Cil, Vino (nama samaran) yang pernah bantuin acara kita ? Yang super duper ganteng itu kan?”Tanya Dudung dengan wajah kepo tingkat emergency, aku mengangguk. “Sumpah ya, dunia ini sempit amat”Komentar Dudung lagi.
Lama kami saling terdiam sampai akhirnya Dudung berkata “Akhiri saja cil. Bisa parah kalau kamu terus-terusan bermain drama seperti ini. Suatu hari dia tak puas hanya dengan komunikasi lewat telepon saja, pasti akan ada masa dimana dia ingin bertemu kamu. Aku takut kalau diantara kalian ada rasa lebih, kamu ngerti kan?”
Ya, Dudung benar. Sampai kapan aku harus memainkan peran ini ? Tapi apa bisa aku meninggalkan Vino sementara saat ini aku mulai merasa nyaman dengannya? Entahlah ! Seperti Siti yang tak bisa jujur pada Doni bahwa dia adalah Bling-bling , seperti itu juga aku tak bisa jujur pada Vino bahwa Acil dan Zee adalah orang yang sama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar