Aku dan kau di pertemukan empat tahun yang lalu dalam sebuah acara kerohanian yang di adakan sebuah gereja tanpa kita sadari kalau kita ada di naungan gereja yang sama. Pertemanan kita semakin erat ketika aku tahu kau merupakan teman dari pria yang kala itu masih menyandang status sebagai pacarku. Aku bersyukur hingga kini kita masih tetap bisa saling berbagi walaupun aku tahu kau berharap ada sesuatu berbeda dari kita, lebih dari sekedar teman biasa.
Setelah hubunganku dengan pria itu berakhir , kau berusaha masuk sebagai sosok berbeda namun yang kusuka adalah kau tak pernah memaksa. Kau tahu bahwa aku hanya bisa menjadi sahabatmu tapi itu tidak menyurutkan langkahmu untuk tetap berdiri sebagai motivatorku.
Siang itu ketika kita sedang menikmati makanan yang tersedia di atas meja, tiba-tiba kau berkata "Baca ini" Lalu menyerahkan buku berjudul GROWING YOUR FAITH padaku. Pandanganku beralih sejenak, "Waktunya sudah dekat,kau perlu diperlengkapi" Lanjutmu sambil tersenyum.
Benar.. Jika Tuhan mengizinkan Agustus tahun ini aku akan berangkat ke Pulau Celebes untuk memenuhi komitmenku. Ku raih buku itu lalu kuperhatikan wajahmu, TENANG itulah yang tergambar disana. Ketenangan yang bisa membuatku nyaman berada di dekatmu, ketenangan yang bisa meredakan emosiku yang kadang meledak-ledak.
"Aku sangat tahu perjalananmu tidak mudah. Kau juga tahu aku sangat ingin menjadi bagian dari perjalanan itu namun kau juga pernah bilang agar aku tak memulai semua dengan motivasi yang salah. Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan sana. Hari ini aku hanya ingin bilang, tetap melangkah dan jangan berhenti" Kau berkata lagi setelah beberapa lama kita terdiam.
Kau sangat bijaksana, ketika kau tahu bahwa kau akan kehilangan
kesempatan untuk memiliki namun kau tidak bertindak egois dengan menahan
langkahku meraih sebuah kesempatan. Kau mendukungku untuk mengejar sesuatu yang disebut dengan PANGGILAN.
Memotivasiku untuk tetap MELANGKAH DENGAN IMAN itulah caramu mengekspersikan KASIH. Aku hanya bisa berucap "TERIMA KASIH"
Aku mengasihimu karena itulah aku tak ingin kau mengikuti langkahku karena itu bukanlah motivasi yang benar.
Aku mengasihimu maka dari itu aku ingin kau maju dan temukan panggilanmu tanpa memaksakan diri selalu bersamaku.
Aku dan kau mungkin memiliki visi berbeda dan menggapai mimpi dengan cara berbeda tapi perlu kau ingat bahwa tujuan kita sama demi KemuliaanNya.
Aku mengasihimu sebagai sahabat,saudara dan orang yang telah menjadi bagian dari perjalananku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar