Jumat, 29 April 2016

LETTERS TO ROMEO III



Kapan kau akan membuka hati? Kalimat itu sedikit menggelitik ketika seorang teman menanyakannya padaku. Entahlah..banyak hal yang terjadi selama setahun terakhir. Jujur terkadang aku membenci kesendirianku karena tidak sedikit orang beranggapan bahwa aku masih belum bisa lepas dari kenangan kita. Kenyataannya tak begitu, aku sudah tak ingin lagi kembali kesana. Dan hari ini saat hubunganmu dengan gadis itu berakhir, mengapa mereka seolah memprediksi bahwa kita akan kembali bersama lagi?

Tahukah kau ada banyak orang diluar sana menjadikanmu sebagai penentu bahagiaku. Mengapa harus demikian? Padahal aku baik-baik saja tanpamu. Aku tak membuka hati bukan karena kau masih disana, aku sudah membersihkan ruangannya sejak lama hanya saja aku enggan membiarkan orang masuk sembarangan. Kau.. bisakah kita tak menjadi bayangan satu sama lain? Ah sudahlah,ini bukan salah kita. Aku rasa kau pun tak pernah menduga jika ada banyak orang yang menginginkan kita bersama kan? Aku juga demikian.

Aku tak ingin mencari penggantimu, tapi kau jangan berbangga dulu. Jangan pernah beranggapan bahwa kau takkan terganti. Aku hanya tak ingin mengganti yang tlah hilang karena lelaki yang kelak bersamaku adalah orang baru yang mengisi hariku dengan warna baru bukan melanjutkan tugasmu.
Tugasmu untuk menjaga dan membuatku bahagia sudah selesai sejak tangan kita tak lagi saling menggenggam. Terima kasih memang harus aku ucapkan karena pada masa lalu kau bisa membuat aku merasa sangat nyaman dengan sederet perhatian yang kau berikan. Kita sudah berdamai,bukan?

Hari ini kau kembali patah hati.

Hari ini kau kembali mengakhiri sekaligus mengawali.

Tak banyak yang bisa kukatakan. Impian banyak orang takkan bisa kita wujudkan karena kau dan aku memiliki cara berbeda dalam memandang masa depan. Namun tetaplah memulai untuk kembali menemukan cinta yang baru. Aku..bagian masa lalu yang kini berusaha menjadi teman baikmu akan selalu berdoa untuk bahagiamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar