Jika
saja aku bisa memutar kembali waktu yang telah berlalu atau berlari mengejarnya
untuk sekedar meminta jeda agar dia sudi berhenti, pasti akan kulakukan. Supaya
aku bisa memperbaiki kesalahanku dimasa lalu, kesalahan yang mungkin takkan
termaafkan olehmu. Kalau dulu aku bisa menentukan sendiri takdir cintaku, aku
takkan memilih masuk dalam hidupmu. Jatuh cinta padamu kemudian menyakiti
sehingga rasa berdosa ini terus menghantui , menusuk masuk ke pori-pori hati.
Tapi sudahlah ! Semua yang telah terjadi memang sudah seharusnya terjadi tak
mungkin tuk diingkari. Tak ada yang bisa kulakukan selain menikmati,
ya..menikmati luka ini sendiri.
Aku
ingin bertanya, apakah kau percaya adanya kesempatan kedua? Mungkinkah
kesempatan datang pada orang yang sama diwaktu
berbeda ? Jika kesempatan kedua benar ada, aku takkan ragu tuk meraihnya. Akan
aku manfaatkan sebisaku untuk memperbaiki kesalahan serta membalut luka hati
yang pernah kubuat. Tapi bilakah waktunya kan tiba? Saat ini aku terlalu takut
berjudi dengan perasaan sehingga aku hanya terkurung dan bermain dalam nyanyian
“jika hanya” , aku juga terus berlatih dalam kekecewaan hidup. Jika kau
bertanya “sampai kapan?” sudah tentu aku tak bisa menjawabnya.
Percayakah
kau pada keajaiban? Bagiku keajaiban selalu bergandengan tangan dengan
kemustahilan, butuh perjuangan agar bisa membuatnya menjadi nyata. Sanggupkah
aku menembus kemustahilan itui ? Entahlah. Aku selalu ragu, aku takut jika
nanti aku melanjutkan langkahku namun aku tak menemukanmu disana. Di akhir perjalanan
kita. Apa mungkin takkan pernah tercipta KITA? Karena yang kutahu kisah ini
terbagi atas AKU, KAU dan DIA.
Banyak
yang aku sesali dalam kisah yang telah kita jalani termasuk caraku. Ada yang
salah dari caraku ketika aku memutuskan masuk dalam hidupmu, membuatmu jatuh
cinta lalu meninggalkanmu begitu saja tanpa memberi alasan apalagi kepastian.
Aku tak siap kehilangan ? Hah ! Kenyataan yang ada aku sudah kehilangan dirimu
bahkan sebelum aku pergi dari hidupmu. Aku menyesal ? Mungkin saja. Tapi aku
tahu dengan pasti, aku tak pernah menyesal mencintaimu.
Pada
akhirnya aku memberi kesempatan pada waktu tuk menjawab semua tanya hati, yang
aku tahu bahwa semua kisah harus seperti dongeng Cinderella dengan satu
kesimpulan SEMUA KAN BAHAGIA DIAKHIR CERITA. Jika kita belum bahagia itu
artinya cerita ini masih ada kelanjutannya. Aku tahu kita sedang bermain dalam
opera Tuhan. Alur cerita yang Tuhan tawarkan selalu APIK, UNIK dan MENARIK.
Kesalahanku,penyesalanku dan kehilanganmu adalah bagian dari kisah panjang ini,
kita tak pernah tahu apa yang kan terjadi diakhir nanti. Mainkan saja peranmu
dengan baik, protes juga percuma kan? Hanya itu yang bisa kukatakan pada diriku
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar