Ada
yang berbeda dari hari ini. Kau tahu apa? Tak ada sapa hangat selamat pagi
darimu , tak ada cerita tentang aktivitas yang kau lalu sepanjang hari dan tak
ada kesempatanku untuk berceloteh ria ketika kau membantah ide-ide yang aku
anggap kreatif namun terlalu rumit bagimu. Mungkin aku yang belum terbiasa
namun pelan tapi pasti kita akan bisa menerima kenyataan yang ada. Sejujurnya
ada rasa rindu setiap kali aku menemukan namamu dalam daftar kontak telepon selulerku tapi untuk kembali
melangkah bersama kita sudah tak bisa.
Aku
pernah mengatakan bahwa ketika kita memutuskan untuk berhenti bukan berarti
semua berakhir,tapi ketika kita memilih untuk mengakhiri maka secara otomatis
semua akan terhenti. Dan itulah yang kini terjadi. Kenyataan adalah sesuatu yang tak mungkin kita bantah
sekalipun ingin, protes pada keadaaan bukanlah suatu pilihan. Tidak ada yang
menginginkan sebuah perpisahan,setidaknya itulah yang aku tahu saat kita
bertemu disebuah awal yang disebut perjumpaan.
Mungkin
beberapa orang diluar sana akan bertanya pihak mana yang pantas untuk
dipersalahkan,tidak ada ! Ini adalah keputusan yang berdasar pada kesepakatan.
Pelik permasalahan cukup kita yang rasakan. Aku bersyukur karena kita
mengakhirinya dengan sebuah senyuman, walau itu dilakukan dengan sisa ketegaran
saat melihat genggaman tangan memang sudah waktunya dilepaskan.
Tidak tragis
memang,tapi cukup mencipta rasa gamang di sudut hati. Walau tak seperti Kisah
Cleopatra dan Mark Anthony dalam karya fenomenal William Shakespeare namun terlalu
munafik rasanya jika aku mengatakan tak ada tangisan. Airmata tetap ada ,entah
itu menggambarkan kelegaan,kesedihan atau perpaduan dari keduanya tidaklah
penting. Satu hal yang kita sadari setelah sekian lama adalah kita benar-benar
siap untuk kenyataan bernama kehilangan.
Terima kasih telah
menyayangiku,rasamu membuat aku selalu kuat menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi nanti. Kapan pun kau
melihatku ,tersenyumlah. Kau berhasil membuatku tak lagi takut pada
kesendirian. Kau menyakinkan aku untuk tegar menghadapi sesuatu yang disebut
perpisahan. Kau juga yang membuatku percaya sekalipun aku sendiri namun aku tak
pernah kesepian. Setiap kisah harus berakhir bahagia. Entah itu bersama atau
kita memiliki bahagia yang berbeda tapi aku berharap semoga kita bisa memaknai
setiap peristiwa dengan bijaksana.