Minggu, 14 Desember 2014

Aur Duri Cintaku Mati


Aur duri di sore hari,
Mentari yang meninggi perlahan berlari menjauhi hamparan mega sehingga menyisakan warna jingga disana
Aku tertegun menatap kilaunya sesekali bertanya pada hati apakah itu pancaran keindahan atau bahkan kesedihan ?
Kualihkan pandang dipinggir jembatan ada seorang lelaki tua mengipas jagung bakar , ditempat lainnya sepasang muda-mudi yang tengah dilanda cinta duduk bersama
Ah..aku iri ! Raut bahagia itu berbanding terbalik dengan kita
Aku sudah lupa kapan terakhir kita bahagia , aku juga sudah tak ingat kapan pastinya kata mesra terucap dari bibir kita..
Maaf , tanpa bermaksud menyalahkan takdir Yang Maha Esa aku hanya ingin sedikit bernostalgia kala dunia masih milik kita
Kala Cinta itu berbunga ,indah dan semerbak baunya
Ketika aku dan kau belum berkenalan dengan kasta dan perbedaan, dimana aku dan kau masih merasakan hangat saat tangan kita saling menggenggam
Ingin rasanya aku protes pada mereka yang selalu berteriak “Perbedaan itu indah” namun mengapa  itu tak berlaku pada kita? Perbedaan adalah masalah pelik yang membuat kita harus terpisah..
Ingatkah kau.. kita berdua tak pernah sama namun akhirnya kita memutuskan bersama
Kita yang berbeda sepakat tuk lalui hari bersama bukan karena kita sama
Kau benar , kita bersama karena berbeda bahkan kita telah mengecap indahnya saat toleransi adalah harga mati
Mereka menentang lalu memaksa kita tuk akhiri semua namun kita tak peduli , aku tak tahu pasti saat itu kita terlalu keras kepala ataukah cinta begitu kuat hingga mengalahkan logika?
Entahlah , kita belum dewasa dan terlalu naif menyerahkan kisah kita pada waktu serta percaya akan indah akhirnya..
Dari mulut mereka terdengar banyak teori tentang Tuhan, kita tetap tak peduli karena yang kita tahu Tuhan itu satu
Tapi kita lupa sekalipun kita dapat bergandengan tangan pada akhirnya harus dilepaskan karena kita tak sejalan
Aur Duri semakin sepi, aku mulai melangkah pergi..
Dan lagi bayangmu mintaku tuk sejenak berhenti , “Bertahanlah sebentar lagi” suara dari beberapa tahun silam kudengar kembali
Aku menoleh kebelakang, benar saja.. Aku bisa melihat bayang bahagia kita sebelum takdir cinta hancurkan semua
Tawa renyahmu itu.. Seolah takkan pernah ada lara dalam cerita kita
Tatap matamu itu.. Pancarkan rasa khawatir bila cerita ini usai sehingga kita kembali bertemankan sepi
Kubuang pandanganku pada sebuah jalan dimana banyak kendaraan lalu lalang
Tenanglah sayang, aku takkan sempat berteman dengan kesepian
Disekelilingku begitu banyak pribadi yang menyenangkan..
Seperti yang kita tahu bahwa cinta itu tak mungkin bersatu
Kau tahu perbedaan selamanya tak bisa disatukan sekalipun kita dapat jalan beriringan..
Senja merajai langit Aur Duri, sudah waktunya aku pergi
Meninggalkan tempat ini
Tempat cinta kita bersemi,tempat cinta kita mati suri, hidup kembali sebelum akhirnya benar-benar mati..
Jangan cemaskan aku, akan tiba masanya nanti ada cinta yang kembali berlabuh
Dihatiku, tempat dimana cintamu pernah jatuh..

Senin, 27 Oktober 2014

Selamat Ulang Tahun Cinta


            Andai saja aku bisa, ingin rasanya aku hadir dihadapanmu membawa sebuah kejujuran sebagai hadiah di hari bahagiamu. Aku ingin mengatakan “Aku wanita yang pernah kau cinta” namun sangat disayangkan, aku tak punya keberanian untuk itu. Aku pun tak berani berkhayal jika ucapan itu benar-benar terlontar dari mulutku karena aku tahu satu kenyataan yaitu aku telah tertolak jauh sebelum aku jatuh cinta padamu. Aku tahu yang kau cintai bukan aku melainkan sosok mayaku.
Hari ini aku bernostagia sejenak tentang kita delapan bulan yang lalu sebelum aku memutuskan pergi  tanpa meninggalkan jejak bahwa aku pernah ada dalam perjalanan cintamu walau sebagai ‘orang lain’ . Tidakkah kau rasa semua begitu indah ?
            “Dimasa depan nanti akan ada aku,kamu dan anak-anak kita”Ucapanmu terdengar seperti lelucon konyol ditelingaku. Apakah tersedia masa depan untuk kita sementara aku tak pernah bisa menampakkan diriku di hadapanmu. Berkali aku tertawa pedih manakala aku mengingat hal itu..
            Apa kamu tahu alasanku pergi dari hidupmu ? Tugasku telah selesai ,itulah alasannya ! Aku hanya datang untuk membantumu membalut luka yang dia buat dan ketika bahagia itu kembali kau kecap , jalan terbaik yang aku lakukan adalah pergi karena dalam cinta hanya ada dua hati saja untuk bisa bahagia tidak ada tempat untuk hati ketiga. Jika bertanya apakah aku bersedia untuk kembali? Ya, aku akan kembali jika kau memintanya. Satu hal lagi, aku akan kembali jika hatimu benar-benar kosong karena aku tak pernah rela untuk berbagi tempat dengan wanita lain.
            Hah Sudahlah ! Berulangkali aku mengenangmu entah mengapa sakitnya masih sama.
            Sayup suara angin pagi membuat aku tersadar, ini hari bahagiamu dimana aku tak pernah bisa menjabat tanganmu namun kau tak perlu khawatir. Seperti janjiku dulu, ketika kau merasa kesepian aku akan selalu memelukmu dengan doaku. Walau samar akan tetap aku beritahukan padamu aku masih disini, aku masih selalu menopangmu lewat barisan kalimat yang kulontarkan dalam doa. Aku berada ditempat yang tak jauh darimu , hanya saja mata hatimu belum terbuka untuk melihat tempatku berdiri.
Selamat ulang tahun cinta..
Lihatlah didepan sana telah tersedia kanvas,kuas dan berbagai warna menarik, lukiskah harimu dan jadikan semua indah. Jika nanti kau lelah, beristirahatlah sejenak sampai inspirasi baru kembali kau temui. Mulailah semua hari ini dan yakinkan aku , kau siap melangkah apapun rintangan yang akan menghadang di depan sana. Aku tahu kau lelaki hebat, tidak akan mudah tuk jatuh. Semoga harimu menyenangkan J

Galau Yuk Galau


Galau Yuk Galau..
Sekarang Galau tuh booming banget yak ! Kesannya kalau ga’ galau itu ga’ gaul . Lah apa hubungannya coba ? Tapi berhubung galau bukan dosa, aku mau menggalau juga ah.
Kalau lagi galau enaknya dengarin lagu Mellow , setuju ya. Wajib setuju dong. Apalagi kalau lirik lagu tersebut kena banget sama kisah yang kita alami. Wow semakin komplit lah rasa galau yang bersarang di dada.
Nah..hari ini aku mau share lagu-lagu galau yang merajai tangga lagu di Handphone aku , ya sudah pasti berdasarkan kisah kegalauan yang aku alami dong. Chek This Out !

Ø  Seventeen - Tak Tepat Waktu

Ampun deh, waktu pertama kali dengar lagu ini hati aku langsung Jleb-Dung-Jleb-Dung alias tak karuan dan menaikkan level kegalauan aku menjadi 1 tingkat lebih heboh dari sebelumnya. Bagaimana tidak pemirsa, lagu ciptaan Herman Sang Gitaris ini menceritakan tentang seorang wanita yang mencintai seorang Pria tapi ternyata pria tersebut sudah punya kekasih. Pernahkah kamu mengalami hal ini ? Kamu dekat kemudian jatuh cinta pada seorang pria lalu saat rasa itu mulai dalam ternyata sang gebetan sudah punya pacar. Ahaaaiii,kalau gaya ababil kamu pasti akan berkata “Sakitnya tuh disini” sambil nunjuk ke hati.
(*) Kau sentuh aku dengan cintamu
Kau membuat aku s’lalu menjadi indah
Kau peluk aku dengan Rasamu
Kau s’lalu ada disaat ku membutuhkanmu
Tetapi ternyata ada dia yang tlah mengisi hatik
Reff : Kau datang Padaku Tak Tepat Waktu
Disaat kini tlah ada yang milikiku
Kau sentuh hatiku sepenuh kasihmu
Tapi kutak bisa memiliki hatimu
Back To (*) Reff
Tak bisa miliki hatimu
Karena kau datang padaku tak tepat waktu
Wah ketika mendengar suara Ifan menyanyikan lagu ini , aku merasa sang gebetan yang nyanyiin buat aku. Wajar aja sih namanya juga galau, kalau sedikit lebay ataupun mendadak Drama Queen harap dimaklumi saja ya. Pernah dalam suatu wawancara Sang Vokalis berkata “Cinta itu datang tidak pernah mengenal waktu dan kondisi, kita punya pasangan cinta pun bisa datang lagi,mungkin orang lain banyak merasakan hal ini” Ajigileeee sesuatu banget ya.

Ø  Tata – Kisah Yang Salah
Kau membandingkan hatiku dengan dia kekasihmu itu
Dan ternyata kulebih baik wajar saja kau mencintaiku
Tapi mengapa tak juga kau putuskan
Kekasihmu itu dan kembali padaku
Jika terus begini aku pasti takkan tenang jalani kisah yang salah ini

Aku mencintaimu tapi kau tak jadi milikku
Percuma saja kita jalani
Kisah ini kisah yang salah..

Terlalu sering kau membuat dia sakit karena kau dengan aku
Hoooo..sudah saatnya kau putuskan
Pilih aku atau dirinya..

Kalian sudah pada tahu siapa Tata Janeeta kan? Itu lho mantan personil Mahadewi  pemilik nama asli Shinta Dewi yang bersuara khas agak garang trus kalau si doi nyanyi lagu galau rasanya aduuuuh bikin hati meleleh. Nah setelah sukses dengan single “Penipu hati” yang bercerita tentang pengkhianatan , sekarang Tata hadir dengan single baru yang pas banget dengan kisah yang aku alami.
Sesuai dengan judulnya “Kisah Yang Salah” aku menjadikan lagu ini sebagai soundtrack kegalauan aku berikutnya. Setengah tahun lalu aku terjebak dalam suatu kisah yang salah. Dimana aku masuk dalam hubungan seseorang menggunakan label sahabat ketika hubungan dia dan pacarnya tengah renggang. Kami sering berbagi cerita hingga akhirnya saling jatuh cinta. Sampai akhirnya aku sadar “Gue ga’ boleh terus begini, ada batasan untuk seorang sahabat” . Akupun mundur teratur sekalipun dia katakan bahwa dia lebih nyaman bersamaku, lebih terbuka berbagi denganku bahkan dia pernah berkata “Jika kamu mau, aku bisa putusin dia karena aku mau jalani semua dengan kamu”. Namun aku berpikir bahwa aku seorang wanita dan wanita baik-baik tidak mungkin melukai hati kaumnya senidri. Aku pun mundur teratur dan menjauh dari si cowok.
Ø  Last Child – Tak Pernah Ternilai
Setidaknya diriku pernah berjuaaaaaaaaaaaaaaaaang !! Teriakan kegalauan itu terasa begitu menyakitkan ditelinga. Entah mengapa seolah ada kesesakan yang ingin dilepaskan sang vokalis di bagian Reff Lagu ini. Ah Sok tahu banget aku ya , hihi ^_^
Apa sih cerita yang tertuang di dalam lagu ini ? Yuk simak liriknya :
Nah sekarang aku mau bilang kalau lagu ini aku banget ! Setiap kali aku dengar aku selalu merasa gagal move on lho cyiin. Secara liriknya itu menusuk-nusuk hati. Kebayang ga’ sih kalau kamu sudah berjuang namun tak pernah ternilai oleh sang pujaan hati dan lebih parah lagi kamu ada di dekatnya tapi dia tak pernah bisa melihatmu bahkan menganggap kau ga’ ada. Stop..stop ! kok jadi melankolis gini ya ?? Hahaha, mari nikmati lagunya bersama-sama denganku teriak lagi “Setidaknya diriku pernah berjuang meski tak pernah ternilai dimatamu, setidaknya kupernah menanti terkapar melawan sepi hatiku yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu”
Oke Fix ! Itulah  lagu yang menduduki Top 3 dalam Playlist kegalauanku. Kapan-kapan deh aku Share lagi tapi jangan ikutan galau ketika mendengarnya ya sob :p

Nyata-Maya Cerita Kita : Bahagia Kita Berbeda

                Malam meninggi aku duduk memandangi hamparan langit dari daun jendela kamarku , hanya hitam yang tergambar . Tak ada sinar bintang seperti malam-malam sebelumnya. Beberapa menit kemudian kualihkan pandangan ke arah tempat tidurku, disana kutemukan sebuah map merah berisi berkas persyaratan beasiswa yang akan aku ajukan. Aku berjalan menghampiri tempat tidur bersamaan dengan terdengarnya suara Anji menyanyikan lagu Kekasih terhebat di Ponselku. Kulihat nama yang tertera di layar, aku menarik nafas sebelum menjawab panggilan itu.
                “Hallo”dari mulutku meluncurlah kata pembuka untuk mengawali pembicaraan itu. “Zee,apa benar kamu akan berangkat ke Kanada besok?”Vino bertanya tanpa ada basa-basi terlebih dahulu. Aku kembali menarik nafas panjang menahan sesak yang mulai masuk perlahan ke hatiku. Aku memang mengatakan pada Vino bahwa aku akan berangkat ke Kanada dalam waktu dekat untuk meneruskan pendidikanku  tapi faktanya aku hanya akan pergi untuk mengikuti tes saja itupun seminggu lagi bukan besok. Inikah yang disebut dengan berbohong demi kebaikan ? Betewe,kebaikan siapa cil? Kebaikanmu, kebaikannya atau kebaikan bersama? Tau ah , Gelap ! Hanya ini jalan satu-satunya untuk pergi dari kehidupan Vino.
                “Iya”Jawabku pelan.”Aku tak percaya”Balas Vino, aku terdiam. “Berapa lama?”Tanya Vino kemudian. “dua tahun atau mungkin selamanya”Jawabku seadanya. Aku bisa mendengar Vino menarik nafas dalam sekali, seolah ada kesesakan yang bersarang di dadanya. Ah mungkin hanya perasaanku saja. “Itu artinya saat kamu kembali aku sudah menikah dengan orang lain”Suara Vino terdengar lirih. What ?! Apa-apaan ini kok pakai acara nikah segala, aku berusaha menjaga agar suasana tidak kaku. “Mungkin saja”Ujarku. Lama kami saling terdiam lalu Vino kembali berkata “Zee, apa kamu mau mencintaiku sebentar saja?”
 Vino seandainya kamu tahu jika aku sangat ingin berkata “Tidak, aku tak bisa mencintaimu sebentar saja karena aku ingin mencintaimu selamanya” tapi mulutku takkan bisa mengatakan hal itu. Bagaimana mungkin aku mencintai Vino sementara ada Karin disampingnya. Apa bisa aku mencintai Vino sedangkan aku tak bisa hidup sebagai Zee selamanya. “Zee”Panggil Vino seolah meminta jawaban untuk pertanyaan yang dia ajukan. “Vino jangan gila, itu tidak mungkin”Kalimat itu yang akhirnya aku keluarkan dari mulutku. “Kenapa? Apakah mencintaiku merupakan beban bagimu? Untuk malam ini saja aku ingin dengar bahwa kamu memiliki rasa yang sama denganku sebelum kamu benar-benar pergi”Kata Vino Lagi.
                Sebelum aku benar-benar pergi ? Huh ! Entah kenapa hatiku seperti teriris pisau lalu diberi air perasan jeruk nipis. Alamak pedihnya pake banget cuy. “Vino dengarkan aku ini sangat tidak mungkin, kamu tak pernah mengenal aku. Lagipula aku tak bisa membuka hati untuk cinta walau hanya sebentar karena aku ingin fokus mengejar masa depanku”Aku mencoba menjelaskan. “Masa depanmu? Kamu tahu rasanya sakit sekali saat kamu mengatakan masa depan itu milikmu seolah kamu ingin menegaskan bahwa aku tak akan pernah ada disana”Ucapan Vino kembali menancapkan kepedihan baru dihatiku. Vino tak pernah tahu bahwa aku sangat ingin menjadikannya bagian dari masa depanku namun aku dituntut untuk realistis memandang setiap potongan peristiwa yang terjadi. Jika suatu hari Vino tahu bahwa Zee dan Acil adalah orang yang sama apa mungkin Vino masih akan berkata masa depan itu milik kita seperti sebelumnya? Belum tentu !
                “Kenapa tidak menjawab Zee?”Tanya Vino. Aku masih berusaha bernegosiasi dengan hati (alaaah kok bahasanya ala vickynisasi ya?) tapi tidak ada salahnya kan ? Toh setelah ini aku akan mengubur semua pelan-pelan “Baiklah”Jawabku. Malam itupun kami lalui dengar berbincang panjang membahas hal konyol sampai hal yang serius, untung saja kami tidak membahas berapa sisa hutang negara, siapa presiden berikutnya atau hal yang sedikit berat. Haha
Malam itu aku memutuskan untuk menjauh dari kehidupan Vino. Mengapa ?Walaupun ingin namun  Aku tak bisa bertahan lebih lama disisinya karena ada hati yang harus di jaga. Jika ada yang harus terluka dari sandiwara ini cukup hatiku saja, bukan Vino ataupun Karin. Aku tahu Karin sangat mencintai Vino, sekalipun aku masuk dalam kehidupan Vino ketika mereka tidak sedang bersama tapi aku akan merasa sangat berdosa jika aku tetap ada di hubungan yang kembali mereka bina beberapa hari terakhir. Aku adalah salah satu orang terdekat Vino tapi aku juga lah orang yang paling berpotensi untuk melukai hatinya.
**
                Pagi pun tiba, Vino kembali menghubungiku sekedar memastikan apa aku benar-benar pergi dan itulah terakhir kali aku mendengar suaranya. Aku segera melepaskan SIM Card Ponselku dan menyimpannya dalam lemari. Aku tahu mungkin tidak akan mudah bagiku melupakan Seorang Vino namun seiring jalannya waktu aku percaya akan banyak hal lain yang perlahan membuat sosoknya terlupa.
“Kulepaskan cinta ini kurela berkorban tak mengapa namun kau harus bahagia hooo ohh” penggalan lirik lagu Sammy simorangkir berjudul “Kau Harus Bahagia” kurasa tepat untuk menggambarkan suasana saat ini. Lagu yang menceritakan tentang dua insan yang tak mungkin bersama. Salah satunya harus rela melepaskan kepergian sang kekasih demi kebahagiaannya. Ya tahu sendiri lagu melanolis memang menjadi kekuatan Sammy karena kepiawainnya dalam menyelami makna dari lirik lagu dan membawakan seakan dia sendiri yang membawakan lagu tersebut untuk sang kekasih.
Saat ini aku mengerti mengapa banyak orang percaya pada satu kalimat sakti “Cinta tak harus memiliki” karena terkadang kita terpaksa melepaskan seseorang bukan karena kita tak cinta dia namun ada bahagia lain yang harus kita jaga. Merelakan kesempatan untuk bahagia sekalipun peluang sangat lebar terbuka ? Tak apa. Mungkin saat ini bahagia kami memang berbeda.
Aku tutup kisah tentang Vino pada akhir bulan kedua tahun Masehi. Vino adalah bintang jatuh dihidupku. Hadir sekeap namun indahnya tetap melekat. Suatu hari jika kenytaan ini terungkap, aku berharap Vino bisa bijaksana memahami semua yang telah terjadi.