Love at the first sight..
Aku rasa semua orang pasti
pernah mendengar istilah itu. Terkadang aku bertanya apa cinta pandangan
pertama benar adanya? Dari dulu aku tak pernah percaya tentang hal itu.
Seringkali aku terjebak dalam perdebatan sengit dengan beberapa teman yang
percaya hal itu bisa terjadi. Hello..bagaimana mungkin kau bisa yakin bahwa
pria tampan di depanmu adalah “The One” pada pertemuan pertama. Tapi balik lagi
ya guys, setiap orang punya pendapat berbeda dan kebebasan berpendapat di atur
oleh Undang-Undang. Yuhuuu..itu artinya aku tak bisa menjegal pandangan mereka
karena aku pasti akan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Gubrak !!
Kata orang aku belum
merasakannya. Halaaaah..aku masih bertahan dengan opini bahwa jatuh cinta
adalah pilihan. Dalam kamusku tidak pernah ada “Love at the first sight”. Why??
Bagiku rasa cinta bisa dirasakan saat kita memilih untuk mencintai. Entah itu
ada kata “Saling” ataupun mencintai secara diam-diam. Siapa yang setuju angkat
tangan J
Dan hari ini aku ragu, apakah
pertahananku masih kuat atau sebentar lagi akan roboh. Aku melihatnya berdiri
di mimbar hari ini, dia membawakan materi yang berkaitan dengan materi yang
kusampaikan 3 hari lalu. Tak persis sama namun berkaitan. Aku mengamatinya
dengan seksama, kuperhatikan penampilannya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Mungkin kami sedang sehati, begitulah yang ada dipikiranku.
What? Sehati?
Acil..bangun,kau melihatnya siang ini lho. Tolong jangan hiperbola seperti itu.
Please deh ah -_-
“Akhirnya kau merasakannya
kan?” Goda seorang teman yang menangkap basah pandanganku yang tak lepas
darinya.
“Apa?”Tanyaku sedikit
heran.
“Cinta padangan pertama.
Sana itu tuh” Dia memonyongkan bibir menunjuk ke arah pria itu.
Tidak..tidak..ini bukan
cinta tapi rasa kagum semata.
Aku hanya kagum dengan
pembawaannya yang tenang,bijaksana namun tetap bersahabat dan bisa membuat
orang lain nyaman. Dia jauh lebih dewasa. Usia kami terpaut agak jauh jadi
wajar jika dia jauh lebih berpengalaman dan sangat menguasai panggung. Aku
mengagumi apa yang ada dalam dirinya. Pertanyaan lain muncul, jika sebatas
kagum lalu mengapa setelah acara berakhir kau peduli pada kisah hidupnya? Kau
peduli pada masa lalunya, kau peduli tentang apa yang menjadi cita-citanya.
Hayoo Acil,Tanya kenapa? Tanya kenapa?
Aiiih..ribet banget ye.
Aku tegaskan,aku bukan orang yang mudah jatuh cinta jadi ini hanya sebatas
kekaguman. Dan tidak akan ada JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA dalam lembar
kisahku. Aku peduli karena memang itu sifatku. Itu saja penjelasannya. Sekali
lagi, aku tidak pernah percaya Cinta bisa datang hanya di pandangan pertama.