Minggu, 19 April 2015

BINGKISAN CINTA DARIKU SIMPANLAH SELAMA KAU MAU



Sandiwara kita akhirnya sampai pada Epilog..
Ingatanku terbang ke malam ketika aku mendapatimu duduk menunggu ditemani dingin udara malam dan sisa rintik hujan. Aku menghampirimu kemudian basa-basi bertanya “Sudah lama?” ,kau tampak sedikit terkejut lalu dengan segera tersenyum “Lumayan”jawabmu. Setelah duduk disampingmu dengan jarak yang nyaris tak terlihat sehingga dengan jelas kudengar kau kembali bertanya”Apakah Zee ikut?”
“Tidak,dia hanya menitipkan ini untukmu”Jawabku seraya memberikan sebuah bingkisan.Seandainya aku punya sedikit saja keberanian untuk mengatakan”Dia ada di dekatmu saat ini,hanya saja kau tak pernah peka”. Tapi semua itu hanya bisa kukatakan dalam hati. Aku telah memutuskan malam ini aku akan berhenti dengan meninggalkan sedikit jejak bahwa aku pernah ada didalam hidupmu.
Kembali garis bibirku membentuk sebuah senyuman kala kau begitu antusias memperhatikan bingkisan itu. Tak sanggup berlama-lama disampingmu,akupun memilih berpamitan.
“Cepat sekali tunggulah sebentar lagi”Tahanmu. Meskipun ingin tapi tak akan pernah kutahan langkahku untuk segera berlalu dari hadapanmu karena aku tak bisa berpura-pura tegar dihadapanmu lebih lama. Pergi memang menjadi satu-satunya jalan terbaik yang aku pilih karena aku sudah terlalu terluka mencintaimu diam-diam. Dan sudah sepantasnya juga aku menikmati sakitku tanpa kau tahu. Mencintaimu adalah hal yang tak bisa kuhindari meski aku tahu tak akan pernah ada lagi kesempatan untuk berada disampingmu serta berbagi kisah denganmu.
“Cil,tolong sampaikan terima kasihku pada Zee.Hadiah darinya sungguh membuatku terharu”Ku baca pesanmu,ku kumpulkan sisa kekuatan untuk membalasnya “Hanya itu yang bisa kuberikan,simpanlah selama kau mau” Tak lupa aku membubuhkan nama Zee diakhir pesan itu.
Bingkisan itu berisi sebuah lukisan seorang wanita yang sangat kau cintai,wanita yang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkanmu kedunia. Aku sengaja memberikan itu sebagai hadiah dihari kasih sayang dengan harapan kau akan bisa merasakan cinta yang berbeda setiap kali kau melihatnya. Cintaku terwakili disana,semoga kau bisa merasakannya.
 “Ini akan menjadi pusakaku” Jawabanmu membuat airmataku mengalir deras. Aku membunuh Zee dari hidupku malam ini dan tak akan pernah membiarkannya hidup kembali sekalipun aku pernah merasakan cintamu dalam sosoknya. Sebagai Acil sudah tentu aku tak akan bisa berada ditempat terdekat denganmu,aku siap untuk itu.
Sebenarnya aku tak sanggup untuk meninggalkanmu di masa lalu. Ada satu pertanyaan darimu yang begitu mengganggu “Mengapa Zee tak pernah bersedia bertemu denganku?”
Bukan tak bersedia namun memang tak pernah bisa. Acil dan Zee tak pernah bisa berada ditempat yang sama diwaktu yang sama. Aku tak mungkin memberitahumu alasan itu meski kau berhak untuk tahu kenyataan yang ada. Aku terlalu mencintaimu karena itu aku tak boleh membiarkanmu terluka di depan mataku dan aku tak pernah siap jika pada akhirnya kau membenciku. Aku takut kalau aku harus terluka,aku takut kau akan terluka dan aku juga takut jika orang yang kau cintai ikut terluka karena aku. Kau akan mengerti alasanku melakukan ini jika kau benar-benar jatuh cinta,kau akan tahu bahwa kebahagiaan orang yang kau cintai adalah hal utama.
Memang kisah ini telah berakhir tapi rasa cintaku tetap untuk seterusnya. Jika suatu hari aku kembali dan kita bertemu lagi,aku harap aku punya sedikit keberanian untuk mengakui bahwa sejauh apapun aku pergi hatiku selalu memaksa kembali.Andaikan aku bisa meminta,aku ingin hidup sekali lagi karena aku tak ingin bertemu kamu dengan cara seperti ini. Aku benci! Aku terpaksa bersandiwara, menutupi perasaanku.
Akulah pengecut itu, seorang yang pergi seenaknya tanpa memberitahukan kenyataan yang ada.Akulah pecundang itu, seseorang yang tak berani berjuang untuk bisa berada disampingmu. Akulah orang yang mencintaimu namun hanya sanggup memelukmu dalam doaku. Bingkisan cinta dariku,simpanlah! Hanya itu yang membuat kau tahu aku pernah menjadi secuil kenangan dalam hidupmu. Hanya bingkisan itu ,kusimpan rasa cinta yang selama ini aku pendam sendiri. Hujan Februari membantuku menutup kisah kita,biarkan semua mengalir sampai nanti waktu memaksaku berhenti.